Low GI : Langkah Penting ke Pasar Global

low GI beras — Sumber : Copilot AI Generated

Klaim low GI ke BPOM?

Saat ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kestabilan gula darah semakin meningkat. Banyak orang kini lebih selektif dalam memilih makanan dan minuman yang mereka konsumsi, terutama terkait produk yang dapat mempengaruhi kadar gula darah. Salah satu cara konsumen untuk memilih produk pangan adalah dengan mengetahui indeks glikemik atau Glycemic Index (GI) produk tersebut.

Mencantumkan logo "LOW GI" pada kemasan produk menjadi salah satu cara untuk memberikan informasi yang jelas kepada konsumen tentang dampak produk terhadap gula darah. Namun, sebelum mencantumkan klaim GI pada kemasan, Anda perlu mengikuti prosedur yang ditetapkan dengan mengacu pada Peraturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pangan Olahan.

BPOM menetapkan bahwa pangan olahan yang mencantumkan klaim glikemik harus mengandung karbohidrat yang tersedia sekurang-kurangnya 25 gram per saji, tidak termasuk serat pangan. Untuk memenuhi persyaratan ini, pengujian harus dilakukan di laboratorium yang terakreditasi dan menggunakan metode dengan standar yang diakui untuk pengujian GI.

BPOM juga menetapkan bahwa setiap label pangan yang memuat klaim terkait glikemik harus mencantumkan peringatan yang diletakkan berdekatan dengan logo Low GI. Peringatan yang harus dicantumkan yaitu

"Penyandang diabetes harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi."

BPOM tidak mengatur mengenai desain logo GI yang digunakan pada kemasan produk. Produsen memiliki kebebasan untuk menentukan logo yang akan dicantumkan pada kemasan, selama klaim tersebut telah diverifikasi melalui proses uji klinis yang sesuai dan telah mendapatkan izin dari BPOM. Jika produsen bermaksud untuk mengekspor produk ke luar negeri, desain logo GI rendah dapat disesuaikan dengan ketentuan negara tujuan ekspor. Beberapa negara mungkin memiliki persyaratan khusus terkait desain logo, warna, atau posisi pada kemasan.

Bagi produsen, klaim ini dapat menjadi nilai tambah yang signifikan dalam menarik segmen pasar yang peduli terhadap kesehatan, terutama di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan pengendalian gula darah.