Sayur Dulu, Karbo Belakangan: Bantu Stabilkan Gula Darah
𝐏𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐮𝐫𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐠𝐥𝐢𝐤𝐞𝐦𝐢𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐭𝐚𝐛𝐨𝐥𝐢𝐤 𝐀𝐧𝐝𝐚?
Diet rendah GI (Glycemic Index) melibatkan pemilihan makanan yang dicerna perlahan oleh tubuh, seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan sayuran berserat tinggi. Ketika diet rendah GI dikombinasikan dengan urutan makan yang tepat, efek pengendalian gula darah menjadi lebih optimal.
Sebuah penelitian mengamati respons gula darah postprandial pada subjek yang mengonsumsi makanan dengan urutan protein-sayur-karbohidrat, sayur-protein-karbohidrat, dan karbohidrat-protein-sayur, dengan jeda waktu antar konsumsi sekitar 10 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan makan protein-sayur-karbohidat dan sayur-protein-karbohidrat memiliki kenaikan gula darah yang lebih stabil dibandingkan dengan subjek yang memulai makan dari karbohidrat terlebih dahulu (karbohidrat-protein-sayur).
Urutan makan ini juga dapat membantu tubuh memproses makanan secara lebih efisien, sehingga kadar insulin dapat bekerja lebih optimal. Sebaliknya, memulai makan dengan karbohidrat yang memiliki indeks glikemik tinggi menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti dengan penurunan drastis. Hal ini dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dalam jangka panjang.
Selain memilih makanan dengan indeks glikemik rendah, urutan makan memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas gula darah. Dengan mengatur urutan makan, terutama bagi individu dengan pre-diabetes, lonjakan gula darah yang drastis dapat dihindari. Yuk, selalu jaga kesehatan metabolik Anda!
Sumber
Shukla AP, Dickison M, Coughlin N, et al. The impact of food order on postprandial glycaemic excursions in prediabetes. Diabetes Obes Metab. 2019;21(2):377-381. doi:10.1111/dom.13503
Comentários